TUGAS HEMATOLOGI
“ Granulopoesis
Eosinofil “
Disusun
oleh :
1. Ari
Nurmawati (A102.09.07)
2. Assela
Iga Mashita (A102.09.08)
3. Cahyono
Tri Wahyudi (A102.09.09)
4. Cendani
Laras (A102.09.10)
5. Handini
Wahyu Yan M (A102.09.19)
AKADEMI
ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
2013
/ 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Granulopoiesis
Eosinofil”. Dan juga penulis berterima kasih Kepada Dosen mata kuliah Hematologi yang telah
memberikan tugas ini.
Penulis sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Granulopoiesis
Eosinofil”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang penulis harapkan. Untuk itu,
penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mengucapkan maaf apabila banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mengucapkan maaf apabila banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Surakarta , Maret 2014
Penyusun
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Darah adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah
yang warnanya merah. Darah berfungsi sebagai alat pengangkut yaitu mengambil
oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh,
mengangkutkarbondioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru, mengambil
zatmakanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan
tubuh,mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan
melalui kulitdan ginjal, sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit,
menyebarkan panas ke seluruh tubuh (Syaifuddin, 2006).
Darah tersusun dari 2 komponen utama , yaitu plasma dan sel darah.
Plasma adalah cairan bening kekuningan yang unsure pokoknya sama dengan
sitoplasma. Sel darah terdiri dari eritrosit, trombosit, dan lekosit.
Leukosit adalah
unit-unit yang dapat bergerak dalam sisitem pertahanan tubuh. Leukosit
mempunyai beberapa fungsi yaitu; menahan serangan dari pathogen (mikroorganisme
penyebab penyakit) melalui proses fagositosis, untuk mengidentifikasi dan
menghancurkan sel-sel kanker yang muncul di dalam tubuh, sebagai “petugas
pembersih” yang membersihkan debris (sampah) tubuh dengan memfagosit debris
yang berasal dari sel mati, dan juga penting dalam penyembuhan luka dan
perbaikan jaringan.
Berdasarkan pada
gambaran nucleus (inti sel) dan ada tidaknya granula di sitoplasma leukosit
digolongkan menjadi 2 yaitu:
1. Granulosit
(leukosit polimorfonukleus)
Nucleus sel-sel ini tersegmentasi menjadi beberapa
lobus dengan beragam bentuk. Sitoplasmanya mengandung banyak granula terbungkus
membran. Terdapat 3 jenis granulosit berdasarkan reaksinya terhadap zat warna
yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil.
2. Agranulosit
(leukosit mononukleus)
Agranulosit tidak memiliki granula
spesifik dan inti selnya berbentuk bulat atau berlekuk. Agranulosit terdiri
dari monosit dan limfosit.
Eosinofil mirip
dengan netrofil, kecuali granula sitoplasmanya lebih kasar, lebih berwarna
merah tua , dan jarang dijumpai lebih dari tiga lobus inti. Myelosit eosinofil
dapat dikenali, tetapi stadium yang lebih awal tidak dapat dibedakan dari
precursor netrofil. Waktu transit eosinofil dalam darah lebih lama daripada
netrofil. Sel ini memasuki eksudat inflamatorik dan berperan khusus dalam
respon alergi, pertahanan terhadap parasit dan pembuangan fibrin yang terbentuk
selama inflamasi. Selanjutnya proses pembentukan sel eosinofil akan kami bahas
dalam makalah ini.
BAB II
ISI
A.
Granulopoiesis
Granulopoiesis merupakan proses
pembentukan leukosit granular yaitu basofil, netrofil, dan eosinofil. Proses ini dimulai dari
prekusor myeloid paling dini menjadi myeloblast dan selanjutnya berkembang
menjadi progranulosit dan akhirnya menjadi sel eosinofil myelosit lalu
berkembang mejadi eosinofil metamyelosit dan akhirnya menjadi sel yang paling
matang yaitu polimorphonuclear eosinofil. (Lihat gb.1, 2)
Gb. 1
|
Gb. 2
|
B.
Maturasi Sel
1. Skema perkembangan eosinofil
Stem
cell myeloblast progranulocyte myelocyte metamyelocyte Band granulocyte segmented granulocyte neutophil, eosinophil, dan basophil.
a.
Keterangan :
a.)
Myeloblast
Sel
termuda dengan inti bulat yang berwarna biru kemerahan. Memiliki satu atau
lebih anak inti. Kromatin halus. Sitoplasma berwarna biru.
b.)
Promielocyte /
Proagranulocyte
Sitoplasma
telah memperlihatkan granula berwarna biru tua. Berbentuk bulat tidak teratur.
Granula tampak menutupi inti. Inti bulat besar. Kromatin kasar. Anak inti masih
ada tapi tidak jelas.
c.)
Myelocyte
Pada
fase ini, granula sudah mengalami diferensiasi menjadi basofil, netrofil, atau
eusinofil. Inti sel bulat atau lonjong pada satu sisi. Anak inti tak tampak
lagi. Kromatin menebal. Sitoplasma sel lebih banyak
d.)
Metamyelocyte
Proses
pematangan. Inti sel membentuk lekukan sehingga berbentuk seperti kacang merah.
Kromatin menggumpal. Sitoplasma mengandung granula kecil kemerahan.
Jika
lekukan melebihi setengah ukuran inti, akan terbentuk netrofil batang. Lalu
akan berubah menjadi netrofil segmen
e.)
Granulocyte
2.
Hematopoiesis
: proses sintesa sel-sel darah yang terdiri dari proliferasi dan differensiasi
sel-sel induk hematopoiesis atau stem cell
Tahapan hematopoiesis:
1.
Sel
induk pluripotensial
2.
Sel
induk (stem cell)
3.
Sel
progenitor (CFU)
4.
Sel
prekursor (blast)
5.
Sel
matur
Sel induk pluripotensial akan Berproliferasi, membentuk 2 jalur diferensiasi
(2 stem cell), yaitu :*
·
Jalur
Myeloid : RBC, granulosit, monosit, Platelet
ü erythropoiesis
ü granulopoiesis
ü monopoiesis
ü thrombopoiesis
·
Jalur
lymphoid : limfosit dan sel plasma
3. Faktor
yang mempengaruhi proses pembentukan sel darah di antaranya adalah :
·
asam amino
·
vitamin
·
mineral
·
hormone
·
ketersediaan oksigen
·
transfusi darah
·
dan faktor- faktor perangsang
hematopoietic
C.
Struktur Eosinofil
1.
Besarnya
sel : 10 – 15 mikron
2.
Inti
sel :
·
Letaknya
dalam sel : central/excentric
·
Bentuk
inti :
bersegmen (2-3 lobus)
·
Warna
inti :
kebiru-biruan (agak pucat)
·
Chromatin
: kasar
·
Membrane
inti (nucleoli) : ada
·
Butir
inti (nucleoli) : tidak ada
3.
Cytoplasma
·
Luas/besarnya/
lebarnya : relative lebih lebar / besar
·
Warna
cytoplasma : oxyphil/
eosinofil/ kemerahan
·
o Banyak
o Sama
besar, bulat
o Warna
orange kemerahan, kuning-kuning mengkilap (bronze)
|
·
Granula
dalam cytoplasma:
D. Fungsi
Eosinofil
1. Berperan
dalam memerangi infeksi virus selama perdangan.
2. Terlibat
dalam penghancuran sel tumor.
3. Mempromosikan
perbaikan jaringan yang rusak.
4. Mampu
melakukan fagositosis
5. Memproduksi
dan menyimpan banyak protein granula sekunder sebelum mereka keluar dari sumsum
tulang.
6. Terlibat
dalam berbagai proses biologi lainnya, termasuk perkembangan kelenjar susu
pascapubertas.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Granulopoiesis merupakan
proses pembentukan leukosit granular yaitu basofil, netrofil, dan eosinofil yang dimulai dari prekusor myeloid paling
dini menjadi myeloblast dan selanjutnya berkembang menjadi progranulosit dan
akhirnya menjadi sel eosinofil myelosit lalu berkembang mejadi eosinofil
metamyelosit dan akhirnya menjadi sel yang paling matang yaitu
polimorphonuclear eosinofil.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.repository.usu.ac.id diunduh pada hari kamis 14 maret 2014 pukul
19.40 WIB
http://www.file.upi.edu diunduh pada hari kamis 14 maret 2014 pukul
19.47 WIB
http://www.eprints.undip.ac.id diunduh pada hari kamis 14 maret 2014 pukul
19.55 WIB
A.V.Hoffbrand ,dkk. ______. Kapita Selekta Hematologi edisi 4. Penerbit
Buku Kedokteran EGC: Jakarta
James P. Isbister, D. Harmening Pittinglio._______. Hematologi Klinik
Pendekatan Berorientasi-Masalah. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen
Kesehatan RI: Jakarta
anatomi.lecture.ub.ac.id/files/2013/09/Darah-tepi_MHS-PSIK.pdf
diunduh pada hari sabtu 15 maret 2014 pukul 18.48 WIB
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27832/4/Chapter%20II.pdf
diunduh pada hari sabtu 15 Maret 2014 pukul 21.09 WIB
1 komentar:
terima kasih makalahnya sangat bermanfaat sekali ..
oya untuk referensi mungkin bisa coba buka webstie http://www.tanyadok.com/artikel-konsultasi/eosinofil-tinggi-alergikah
Posting Komentar