topbella

Selasa, 17 Juni 2014

penggolongan media



TUGAS MEDIA REAGEN
Description: C:\Users\User\Pictures\logo akk-3.png
Disusun oleh:
Agnes Dian P.                         A102.09.001
Agung W.                               A102.09.002
Agustina Intan P.                   A102.09.003
Alfian Hadri                           A102.09.004
Alwina M.                               A102.09.005
Ambika L.                              A102.09.006
Ari Nurmawati                        A102.09.007

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA
2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Penggolongan Media” Makalah ini berisikan tentang pengertian media,syarat-syarat media,macam-macam penggolongan media. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Penggolongan media.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.                                                                              Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.

                                                                                                            Surakarta,15 November 2013

Penulis




BAB I
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Kita tahu bahwa semua makhluk hidup membutuhkan nutrient untuk pertumbuhan dan reproduksinya. Nutrien merupakan bahan baku yang digunakan untuk membangun komponen-komponen seluler baru dan untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan dalam proses kehidupan sel.
            Untuk membutuhkan dan mengembangbiakkan mikroba diperlukan suatu substrat yang disebut medium. Sedangkan medium itu sendiri sebelum digunakaan harus dalam keadaan steril artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak diharapkan agar mikroba dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan baik di dalam medium, maka diperlukan syarat tertentu yang diantaranya bahwa didalam medium harus terkandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba kemudian susunan makanannya, tekanan osmosis, derajar, keasaman (pH), temperature, sterilisasi.    
Perlu kita ketahui pembuatan media didasarkan pada fungsi, komposisi media, dan konsistensinya sehingga dalam kultur atau media yang dibuat dapat menumbuhkan mikroba dengan baik dan sesuai dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.





BAB II
PEMBAHASAN

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba. Dengan mempergunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba (Sutedjo,1996).
            Supaya mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu media, maka medium tersebut harus memenuhi syarat-syarat antara lain :
a.  Harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba
b. Harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan         kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan
c.   Harus mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba
d.  Harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang diinginkan  dapat tumbuh baik (Sutedjo,1996).

Berdasrkan sifat keheterotrofannya, mikroba dapat dibagi menjadi beberapa kelompok besar medium, yaitu :

a. Media hidup
Media hidup umumnya dipakai dalam laboratorium virologi untuk pembiakan berbagai virus, kebanayakan virus ditanam pada bagian tertentu pada binatang. Misalnya: Ginjal kera, embrio ayam, dll. Disamping itu sering pula media hidup digunakan untuk mengetahui sifat – sifat bakteri. Misal: Pada Escherichia coli yang patogen maka digunakan tikus umur 3 hari
b. Media buatan
Media yang dibuat dari kumpulan zat – zat tertentu.
1)      Media buatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.        Penggolongan media berdasarkan atas susunan kimia:
1.      Media Anorganik:
Media yang tersusun dari bahan anorganik
2.      Media Organik:
Media yang tersusun dari bahan organik
3.      Media Sintetik:
Media yang susunan kimianya diketahui dengan pasti, media in biasanya digunakan untuk mempelajari kebutuhan makanan bakteri atau mikroba
4.      Media Non sintetik:
Media yang susunan kimianya tidak diketahui dengan pasti. Media ini banyak digunakan untuk membunuh atau mempelajari taksonomi  mikroba atau pengelompokan mikroba
b.      Penggolongan media berdasarkan konsistensinnya terbagi atas beberapa macam, yakni:
1.       Media padat
Media padat merupakan media yang diperoleh dengan menambahkan agar – agar sebagai bahan pemadat. Media agar terbagi menjadi media agar miring dan media deep. Selain agar – agar, media padat juga dapat dibuat dengan menggunakan bahan organik alamiah dan anorganik. Media padat biasa digunakan untuk mengamati penampilan atau morfologi koloni dan sebagai media untuk mengisolasi mikroorganisme tertentu. (Jawetz, Melnick, Adelberg, 2005)
2.       Media setengah padat (semi solid medium)
Media setengah padat atau meia semi solid dibuat dengan bahan yang sama dengan media padat, akan tetapi yang berbeda adalah komposisinya bahan pemadatnya. Media ini biasa digunakan untuk melihat pergerakan kuman secara mikroskopik dan kemampuan fermentasinya. Media ini dalam keadaan dipanasi akan berbentuk cair dan padat dalam keadaan dingin. Berdasarkan keperluannya, media ini dapat dibuat tegak ataupun miring. (Jawetz, Melnick, Adelberg, 2005)

3.       Media cair
Secara umum media cair adalah media yang berbentuk cair. Media cair digunkan untuk bebagai tujuan seperti pembiakan mikroba dalam jumlah besar, penelahan fermentasi, dan berbagai macam uji. (Jawetz, Melnick, Adelberg, 2005) 27

c.       Penggolongan media berdasarkan fungsi dan kegunaan:
1.     Media selektif elektif
Media ini dibuat dengan menambahkan zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan mikroba lainnya. Contohnya yaitu pemeberian zat kimia kristal violet pada kosentrasi tertentu dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi pertumbuhan bakteri gram negatif. Contoh lain yaitu media endo agar yang menyababkan bakteri E. coli akan berwarna merah sedangkan koloni salmonella tidak berwarna.(Lud, 2008)
2.     Media differensial
Media ini mengadung zat – zat kimia yang memungkinkan membedakan berbagai macam tipe mikroba. Media ini ditambah reagensia atau zat kimia tertentu yang menyebabkan suatu mikroba membentuk pertumbuhan atau mengadakan perubahan tertentu sehingga dapat untuk membedakan tipe – tipenya. Contohnya yaitu media agar darah (Blood Agar Plate) yang dapat membedakan bakteri hemolitik dengan bakteri non hemolitik.(Lud, 2008)


3.     Media eksklusif
Media eksklusif yaitu media yang hanya memungkinkan tumbuhnya satu jenis mikroba tertentu sedangkan mikroba lainnya dihambat atau dimatikan. Contohnya yaitu media air pepton alkali yang dapat mematikan kuman lainnya, kecuali bakteri Vibrio sp. Hal ini karena media tersebut memiliki pH yang sangat tinggi. (Sumarsih, 2003)
4.              Media diperkaya (enriched medium)
Media ini merupakan media yang ditambah zat – zat tertentu untuk menumbuhkan mikroorganisme heterotrof tertentu. Zat – zat yang ditambahkan misalnya serum, darah, esktrak tumbuh – tumbuhan dan lain sebagainya.
5.        Media khusus
Media ini merupakan media untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroorganisme dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan – perubahan kimia tertentu.
6.     Media penyubur
Media yang digunakan untuk memperbanayak kuman yang dicari sedang kuman yang lain terhambat pertumbuhannnya. Contoh: Gaal Empedu, Selenit, APW 1%, KPD.
7.    Media universal
Media ini merupakan media yang paling umum digunakan dalam laboratorium mikrobiologi. Media ini dapat munumbuhkan pertumbuhan sebagian besar mikroba. Contohnya yaitu media kaldu nutrien.




BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Media adalah suatu bahan atau susunan bahan yang terdiri dari nutrisi  (zat-zat makanan) yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri. Penanaman dan isolasi bakteri pada media dilakukan bertujuan untuk memudahkan dalam mempelajari morfologi, sifat dan kemampuan biokimiawinya. Merapatkan goresan pada saat memulai penggoresan bertujuan agar dapat menghasilkan koloni bakteri yang tidak menumpuk.
Setiap bakteri memiliki kebutuhan berbeda dengan bakteri lainnya, maka media yang diperlukan bakteri satu dengan yang lainnya itu berbeda, tergantung kebutuhan untuk pemerikasaan apa dan juga tentunya media harus steril dan mengandung semua kebutuhan yang diperlukan oleh bakteri dan tentunya juga tidak mengandung zat penghambat.







DAFTAR PUSTAKA

Suryono, DR. Bambang. 1995. Bakteriologi umum dan Bakteriologi klinik. Kediri: Akademi Analis Kesehatan Bhakti Wijaya Kediri.
Bakteriologi DEPKES RI. 1989. Jakarta.


0 komentar:

Posting Komentar

About Me